Analisa Video untuk Pengembangan Bakat
Presentasi teliti Michel Valke, Video Analist Feyenoord Academy meyakinkan saya pada pepatah “Sukses adalah melakukan sesuatu yang LUAR BIASA pada hal-hal yang BIASA”. Merekam video pertandingan adalah hal biasa. Menengok apa yang Feyenoord Academy lakukan dengan rekaman tersebut menjadikannya luar biasa.
Seri Kunjungan ke Feyenoord Academy – 6
Michel Valke adalah seorang mantan pemain profesional. Karir panjangnya yang manis banyak dihabiskan di PSV Eindhoven dan Feyenoord. Sebagai pemain, ia sukses merebut gelar Liga Champions Eropa bersama PSV, lalu tercatat sebagai pemain Tim Nasional Belanda ke Piala Eropa 1992 di Swedia. Berhenti bermain tak membuatnya meninggalkan sepakbola. Ia kini berkarier Di Feyenoord sebagai seorang Video Analist untuk tim utama dan akademi.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, evaluasi merupakan komponen terpenting dalam peningkatan tiap talenta individu menuju sepakbola top level profesional. Untuk melakukan evaluasi, dibutuhkan berbagai ragam data. Salah satu data penting adalah rekaman visual.
Sepakbola tidak dilakukan di atas kertas, tetapi di lapangan hijau. Rekaman visual tentang apa yang terjadi di lapangan hijau adalah alat evaluasi terampuh. Di samping itu perkembangan era informasi nan dahsyat membuat kehadiran informasi audio visual merupakan tuntutan bagi pemain akademi.
Pekerjaan Michel Valke sebagai Video Analist meliputi tiga pekerjaan utama. Pertama, capturing atau pengambilan gambar. Kedua, analisa terhadap gambar yang telah diambil. Terakhir, mempresentasikan hasil gambar dan analisanya. Dalam menjalankan aktivitasnya, Valke didukung oleh tenaga kamerawan, editor dan analis paruh waktu.
Teliti dan Terinci
Siklus pekerjaan mingguan Valke dan stafnya adalah dimulai dari hari Sabtu. Seperti diketahui hari Sabtu merupakan hari pertandingan Liga Akademi. Valke akan melakukan pengambilan gambar pada seluruh pertandingan akademi yang berlangsung di Lapangan Utama Varkenoord.
Sepanjang akhir pekan Valke dan seluruh stafnya melakukan seleksi dan editing pada gambar yang telah diambil. Pada rapat hari Senin Jam 11 yang bermaterikan Evaluasi Pertandingan, data video telah tersedia. Data itu dipilah lagi oleh pelatih untuk dipilih mana yang ingin disampaikan ke pemain. Hari Selasa/Rabu, data video telah siap diakses pemain. Mereka bisa menonton di Ruang Audio Visual atau mengunduh via internet.
Proses capturing dilakukan Valke dengan cara mengambil gambar melalui tower. Untuk partai home Liga Academy di lapangan utama Varkenoord, gambar berasal dari 2 kamera. Satu dari tower di belakang gawang dan satu dari tower di samping tengah lapangan. Gambar dari tower di belakang gwang lebih disukai karena mampu mencakup seluruh area lapangan dan ke-22 pemain terlihat dalam bingkai gambar. Untuk partai away Liga Akademi, Valke juga menjalin kerjasama dengan klub lain yang juga melakukan pengambilan gambar. Biasanya mereka saling menukar rekaman video.
Proses berikutnya setelah Capturing adalah menganalisa dengan perangkat lunak. Feyenoord Academy menggunakan perangkat lunak SportTec untuk menganalisa rekaman gambar. Selain rekaman video pertandingan lengkap, Valke mempersiapkan analisa terhadap momen penting pertandingan. Berbeda dengan 1st Team yang menganalisa taktik bermain, untuk akademi lebih difokuskan pada analisa individu. Valke berusaha mencari momen atau aksi penting yang dibuat pemain dalam bertahan, menyerang dan transisi.
Rekaman gambar yang telah dianalisa harus disajikan dengan baik. Tujuannya agar tidak membosankan dan membingungkan yang menontonnya. Kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu banyak informasi yang ditampilkan, sehingga analisa menjadi tumpul. Presentasi ditampilkan ke viewer di ruang rapat, kemudian setelah pemilahan oleh pelatih, disempurnakan lagi. Hasil finalisasi tersebut kemudian diunggah via internet, sehingga dapat diakses oleh pelatih dan pemain yang berkepentingan.
Tips Pelatih
Pekerjaan lain Valke adalah membuat video instruksional untuk pemain Feyenoord Academy. Biasa Valke melakukan kompilasi aksi pemain top dunia seperti misalnya Lionel Messi. Dalam contoh video instruksional tersebut tersaji analisa tentang bagaimana seorang Messi membuat keputusan dalam transisi negatif. Video itu ingin menjelaskan kapan seorang striker harus melakukan sprint dan kapan cukup melakukan jogging pelan dalam situasi transisi negatif . Digambarkan pada klip pertama, Messi lakukan jogging pelan karena situasi bola, lawan dan kawan tak membahayakan. Lalu pada klip kedua, Messi lakukan sprint karena memang situasi menuntut bantuannya.
Valke juga membuat video instruksional dari para pelatih Feyenoord. Diantaranya tips untuk pemain belakang diasuh oleh Cor Adriaanse, pelatih O17. Pemain tengah oleh Gaston Taument, pelatih O16 dan untuk striker oleh Roy Makaay, pelatih O15. Lalu juga klip motivasional dari para alumni Feyenoord Academy yang telah sukses di level profesional. Menceritakan kisah perjuangan alumni tersebut dalam menjalani kehidupan sepakbola di akademi sebelum karir profesionalnya.
Di Varkenoord juga terdapat studio mini, dimana Valke dan stafnya membuat dokumentasi wawancara dengan pemain-pemain Academy. Dari sejak kecil, pemain Feyenoord Academy diperkenalkan dengan media. Tujuannya agar pemain terlatih kemampuan berbicara di publik dan memahami etika media. Di interview tersebut, pemain diajarkan tidak boleh mengekspresikan hal negatif tentang klub, pelatih, sesama pemain, wasit dan lawan. Terkadang staf Valke menyampaikan pertanyaan “menjebak” titipan pelatih. Misal , “kiper anda melakukan blunder yang membuat tim kalah, apakah kamu kecewa?”. Jawaban yang melanggar etika akan diedit dan pemain akan diberi penjelasan tentang bagaimana jawaban yang lebih etis.
-Bersambung-