[Founder's Diary] Kenalkan Monchi! Otak Penting di Balik Sukses Sevilla (Bagian ke-2)
"Belakangan ini, departemen rekruitmen kami bukan cuma sekumpulan pemandu bakat. Di sana terdapat ahli matematika, fisika, insinyur dan ahli algoritma " - Monchi.
Apa rahasia Monchi bisa menyulap "belanjaan" 23,5 juta Euro menjadi komoditi senilai 270 juta Euro? Semua adalah kerja gila Departemen Rekruitmen Sevilla. Ya, gabungan antara sistematika, metodologi, sains dan di atas semuanya adalah etos kerja profesional.
Dilansir dari Marca, Departemen Rekruitmen Sevilla yang dipimpin Monchi berisikan hampir 20 orang staf. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian besar merupakan pemandu bakat yang memiliki ilmu teknis sepakbola. Sebagian lagi berasal dari lintas disiplin ilmu.ndes
Monchi menyatakan, di era sepakbola modern yang mengedepankan sains, sepakbola memerlukan bantuan disiplin ilmu lain. Itu sebabnya Departemen Rekruitmen Sevilla juga diisi ahli matematika, ahli fisika, insinyur teknik, dan seterusnya. Mereka terus berinovasi setiap hari untuk membangun algoritma dan sistematika pencarian pemain yang efektif.
Gross Tracking
Dalam Monchi 13 Master Class, sang direktur membuka rahasia sistim kerjanya secara blak-blakan. Monchi menerangkan langkah-langkah dari mulai pencarian bulan Juni hingga rekruitmen pemain dilakukan setahun berikutnya.
Monchi membagi proses rekruitmen menjadi 5 langkah.:
1/ Pemantauan.
2/ Pembuatan Daftar Kandidat.
3/ Pemetaan Profil Pemain.
4/ Negosiasi.
5/ Adaptasi.
Pemantauan terdiri dari Gross Tracking dan Nett Tracking. Gross tracking dimulai saat musim Liga berjalan di Juli hingga Desember. Pengertian gross tracking ini adalah menonton sepakbola tanpa tujuan. Ya, tidak ada tendensi untuk misal menengok kiper St Ettiene atau bek kanan FC Basel, dst. Intinya, menonton sepakbola secara umum untuk membangun database pemain.
Pada fase gross tracking ini, Sevilla membagi menjadi 3 cluster. Kelompok A adalah liga papan atas, seperti EPL, Bundesliga, Serie A, dst. Lalu kelompok B adalah Liga kelas dua seperti Liga Kroasia, Swiss, Swedia, dst. Lalu kelompok C adalah turnamen tim nasional seperti Euro, Copa America, African Cup, dst.
Pekerjaan scouter sangat berat. Setiap scouter harus memegang 4 Liga kelas A. Sebaliknya setiap Liga akan discouting oleh 4 orang. Sehingga senantiasa terjadi check and balance terhadap scouting report. Untuk efisiensi, mereka menghindari menonton klub papan atas yang pemainnya berbandrol mahal. Setiap bulan scouter harus membuat Best 11 tiap liga.
Untuk kelas B, proses scouting tidak dilakukan secara menyeluruh. Hanya pemain timnas (senior dan junior) yang bermain di Liga kelas B saja yang dipantau. Ini untuk efisiensi, mengingat Sevilla tidak memiliki SDM yang cukup. Setiap bulan, scouter yang bertugas harus membuat Best 11 untuk dari seluruh Liga kelas B. Mekanisme yang sama dilakukan untuk kelas C.
Pada akhir fase gross tracking di bulan Desember, maka departemen rekruitmen telah mengembangkan database sampai hampir 550 pemain. Semua lengkap dengan laporan terkait karakteristik pemainnya. Dari data gross ini, nantinya akan diperas melalui mekanisme nett tracking.
-BERSAMBUNG-
Ganesha Putera Founder KickOff! Indonesia
*Per Senin, 3 Agustus 2020, KickOff! sajikan rubrik baru bertajuk "Founder's Diary". Namanya juga diary, maka ya harus terbit setiap hari. Ya, ini semacam rangsangan berkomitmen untuk menulis setiap hari. Sebuah kebiasaan baik di masa lampau yang kini mulai pudar. Dukung usaha pelestarian kebiasaan baik ini dengan membacanya setiap hari! Selamat menikmati!